Selasa, 03 Mei 2011

Plasma


Plasma adalah gas yang terionisasi, artinya gas tersebut sudah kehilangan elektron-elektronnya. Kita tahu bahwa sebuah unsur terdiri atas elektron dan nukleus (yang terdiri atas proton dan neutron). Dalam zat padat, atom-atom terikat satu sama lain membentuk molekul, yang masing-masing terikat dalam suatu ikatan kimia yang kuat. Pada zat cair, molekul-molekul terikat dalam ikatan kimia lemah, dan dalam gas, molekul-molekul terpisah satu sama lain tanpa adanya ikatan kimia.
Dalam plasma, unsur-unsur tersebut tidak lagi bersatu membentuk molekul, dan unsur-unsur tersebut kehilangan elektron-elektronnya. Jadi dalam plasma, yang ada adalah sebuah “sup” yang terdiri atas nukleus dan elektron.
Karena plasma memiliki banyak elektron bebas, maka plasma dapat menjadi konduktor yang baik sekali. Contoh plasma adalah lampu neon atau display komputer.

Insulin diproduksi di pankreas dan dilepaskan ketika salah satu dari beberapa rangsangan terdeteksi. Rangsangan termasuk tertelan protein dan glukosa dalam darah yang dihasilkan dari makanan yang dicerna. Karbohidrat dapat polimer dari gula sederhana atau gula sederhana sendiri. Jika karbohidrat mencakup glukosa maka glukosa akan diserap ke dalam aliran darah dan kadar glukosa darah akan mulai naik.
Jika glukosa darah tinggi maka insulin tinggi, insulin akan mensimulasi glukosa menjadi glikogen. Pada tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai tempatpembentukkan glikogen dari glukosa. Apabila kadar glukosa dalam darah berambah, sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun, glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali, sehingga kadar glukosa darah normal normal kembali.