Rabu, 27 April 2011

Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)

Munculnya berbagai macam penyakit disebabkan oleh banyak faktor. Studi RAP yakni Riwayat Alamiah Penyakit mempelajari bagaimana suatu penyakit dapat timbul dan tersebar. Studi ini diduga mempunyai manfaat dalam mengetahui bagaimana pencegahan penyakit yang seharusnya dilakukan.
Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease) adalah perkembangan suatu penyakit tanpa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural. Proses riwayat alamiah suatu penyakit secara umum dapat digolongkan dalam 5 tahap, meliputi: 1) Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility), 2) Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease),3) Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease), 4) Tahap Penyakit Lanjut, dan 5) Tahap Akhir Penyakit atau suatu penyakit dapat terjadi, mulai dari prepatogenesis, patogenesis, postpatogenesis.
1. Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility)
Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu (host) dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Tahap ini dalam kondisi masih sehat.
2. Tahap inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease)
Pada tahap ini bibit penyakit masuk ke tubuh penjamu (host), tetapi gejala-gejala penyakit belum nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda bebrapa jam, hari, minggu, bulan sampai bertahun-tahun. Masa inkubasi adalah tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit. Misalnya seperti kolera 1-2 hari, yang bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS dan lain-lain.
3. Tahap penyakit dini (Stage of Clinical Disease)
Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari. Bila penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak, bisa bertambah parah. Hal ini tergantung daya tahan tubuh manusia itu sendiri, seperti gizi, istirahat dan perawatan yang baik di rumah (self care).
4. Tahap penyakit lanjut
Bila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati/tidak tertangani serta tidak memperhatikan anjuran-anjuran yang diberikan pada penyakit dini, maka penyakit masuk pada tahap lanjut. Penjamu terlihat tak berdaya dan tak sanggup lagi melakukan aktifitas. Tahap ini penjamu memerlukan perawatan (bad rest) dan pengobatan yang intensif.
5. Tahap penyakit akhir
Tahap akhir ini riwayat alamiah suatu penyakit akan terhenti, dibagi menjadi 5 keadaan :
a) Sembuh sempurna : Bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti keadaan sebelumnya atau bebas dari penyakit.
b) Sembuh tapi cacat : Penyakit penjamu berakhir atau bebas dari penyakit, tapi kesembuhannya tidak sempurna, karena terjadi cacat (fisik, mental maupun sosial) dan sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh penjamu.
c) Karier : Pada karier perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit tidak tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit, yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kembuh kembali. Keadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya terhadap orang lain, karena dapat menjadi sumber penularan penyakit (human reservoir).
d) Kronis : Pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan. Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit.
e) Meninggal : Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati lagi, sehingga berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia. Keadaan ini bukanlah keadaan yang diinginkan.

0 komentar:

Posting Komentar