Rabu, 27 April 2011

Riwayat Alamiah Penyakit PES

Plague, disebut juga penyakit pes merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis. Selain jenis kutu tersebut, penyakit ini juga ditularkan oleh kutu jenis lain. Di Indonesia dan negara Asia Tenggara kutu carrier plague adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan atau cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini sampai berbulan-bulan lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh udara. Jenis-jenis plague dan gejalanya pada manusia, ada 3 jenis penyakit plague yaitu:
a. Bubonic plague : Masa inkubasi 2-7 hari. Gejalanya kelenjar getah bening yang dekat dengan tempat gigitan binatang/kutu yang terinfeksi akan membengkak berisi cairan (disebut Bubo). Terasa sakit apabila ditekan. Pembengkakan akan terjadi. Gejalanya mirip flu, demam, pusing, menggigil, lemah, benjolan lunak berisi cairan di di tonsil/adenoid (amandel), limpa dan thymus. Bubonic plague jarang menular pada orang lain.
b. Septicemic plague : Gejalanya demam, menggigil, pusing, lemah, sakit pada perut, shock, pendarahan di bawah kulit atau organ2 tubuh lainnya, pembekuan darah pada saluran darah, tekanan darah rendah, mual, muntah, organ tubuh tidak bekerja dg baik. Tidak terdapat benjolan pada penderita. Septicemic plague jarang menular pada orang lain. Septicemic plague dapat juga disebabkan Bubonic plague dan Pneumonic plague yang tidak diobati dengan benar.
c. Pneumonic plague : Masa inkubasi 1-3 hari. Gejalanya pneumonia (radang paru-paru), napas pendek, sesak napas, batuk, sakit pada dada. Ini adalah penyakit plague yang paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Pneumonic plague menular lewat udara, bisa juga merupakan infeksi sekunder akibat Bubonic plague dan Septicemic plague yang tidak diobati dengan benar.
Pembahasan Riwayat Alamiah Penyakit PES
1. Pre patogenesis (Stage of Susceptibility)  sebelum manusia sakit
Pada tahap ini agen penyakitnya yersinia pestis, sedangkan inang atau penjamu (host) adalah manusia. Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu (manusia) dengan agen atau bibit penyakit (bakteri yersinia pestis), tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh setelah berinteraksi dengan hewan yang terjangkit (interaksi penyebab, penjamu dan lingkungan terhadap stimulus).
1. Pre patogenesis (Stage of Susceptibility)  sebelum manusia sakit
Pada tahap ini agen penyakitnya yersinia pestis, sedangkan inang atau penjamu (host) adalah manusia. Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu (manusia) dengan agen atau bibit penyakit (bakteri yersinia pestis), tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh setelah berinteraksi dengan hewan yang terjangkit (interaksi penyebab, penjamu dan lingkungan terhadap stimulus).
2. Patogenesis
Merupakan reaksi penjamu terhadap stimulus, pada tahap ini bibit penyakit masuk ke tubuh penjamu (host), tetapi gejala-gejala penyakit belum nampak. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda. Setelah itu terjadi tahap penyakit dini (Stage of Clinical Disease) pada tahap ini penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari.
Mekanisme Patogenesis adalah efek patogen yang dihasilkan oleh unsur penyebab infeksi, dapat terjadi karena mekanisme infeksi yang menetap (infeksi laten). Penyakit pes merupakan infeksi disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang berada di pejamu dengan keadaan menimbulkan gejala setelah mengalami infeksi. Seperti timbul papula yaitu benjolan kecil pada kulit, pustula merupakan benjolan permukaan kulit bernanah, karbunkel yaitu bisul, penyebaran daerah kulit petekie yaitu timbulnya bintik merah akibat oendarahan intra dermel atau submokosa, vaskulitis yaitu radang pembuluh darah dan perdarahan karena trombositopenia yang disebabkan jumlah trombosit kurang dari normal.
Selanjutnya kesakitan dini yang mulai nampak, berdasarkan aspek klinis dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1)Tipe Bubonik
-Demam > 41◦C
-Bubo (perbesaran, radang suparatif kelenjar limfe) daerah inguinal (lipat paha)/ femoral (kaitan femur)/ aksila (ketiak)/ servical (leher) dan takikardi yaitu denyut jantung cepat lebih dari 100 tiap menit.
2)Tipe Meningeal
- Komplikasi type bubonic tjd pd hr ke 7 –9
- Sakit kepala
3)Tipe Pneumonik (radang paru)
-Lemas
-Sakit kepala
-Vomotus (mual/muntah)
4)Tipe Septikemik
-Pucat
-Lemas
5)Tipe Kutaneal
-Papula (penonjolan kecil pada kulit)
-Pustula ( Penonjolan permukaan kulit berisi nanah)
-Karbunkel (bisul besar, radang pada folikel rambut)
Kesakitan lanjutan penyakit PES, meliputi:
1)Tipe Bubonik
-Kovulsi (kejang) sampai koma
-Konstipasi atau diare
-Koalgulasi (proses pembekuan) intra vaskular
2)Tipe Meningeal
-Neck stiffnes (kekakuan leher)
-Tanda kernig (otot betis nyeri bila tungkai bawah di luruskan) positif berlanjut dengan konvulsi (kejang) dan koma.
3)Tipe Pneumonik
-Febris (demam) dan frustasi
-Batuk,Sesak nafas
-Muntah desertai sputum produktif dan cair
- Ganguan Kesadaran
4)Tipe Septikemik
-Delirium (keadaan eksitasi mental dan motoris pada kesadaran menurun) atau stupor (kesadaran menurun) sampai koma.
-Gejala febris (demam)
-Kenaikan suhu badan terjadi ringan atau demamnya tidak tinggi
5)Tipe Kutaneal
-Purpura (perdarahan multipel dalam dalam kulit atau selaput lendir) meluas menjadi nekrotik (Kematian sel atau jaringan akibat kerusakan sel atau jaringan itu sendiri).
-Berlanjut menjadi ganggreng (kematian jari diikuti infeksi bakteri dan pembusukan) daerah tungkai dan menimbulkan kehitam‐hitaman (black death.
3.Postpatogenesis
Tahap akhir penyakit pes pada manusia, meliputi:
1)Tipe 1 (Bubonik)
-Kegagalan pada jantung
-Kematian
2)Tipe 2 (Meningeal)
-Kematian
3)Tipe 3 (Pneumonik)
-Meninggal pada hari ke 4 dan 5
4)Tipe 4 (Septikemik)
-Meninggal pada hari pertama, setelah timbul gejala fibris (demam)
5)Tipe 5 (Kutaneal)
-Kematian

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hai sebelumnya terimakasih sudah membahas topik ini, sangat membantu dalam mengerjakan tugas saya, kalau boleh tau ini sumbernya dari mana ya ?

Posting Komentar